Markus6:36-37. Kisah Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang ini merupakan kisah yang tidak asing bagi kita semua. Setelah kembali dari tour pelayanan-Nya padat, para rasul berniat rehat sejenak untuk melepas lelah. Tetapi orang banyak terus mengikuti mereka. Melihat hal itu tergeraklah hati Tuhan Yesus oleh kasihan dan Ia pun mengajar
Melayanidengan Hati. Hidup ini pada hakikatnya melayani orang-orang di sekitar kita. Bagi orang tua, hidup melayani anak. Bagi anak, hidup melayani orang tua. Bagi karyawan dan pebisnis hidup adalah melayani customer, baik customer external maupun internal. Bagi pembicara seperti saya, hidup adalah melayani peserta seminar atau training.
Kerinduanmelayani Tuhan. Submitted by admin on Sen, 05/04/2009 - 12:42. Ya Bapa di Surga, Bakarlah hati kami dengan api Roh Kudus-Mu yang berdiam di dalam hati kami. Semoga kami melakukan kehendak-Mu dengan sepenuh hati dan melakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan untuk memberikan kesaksian hidup yang penuh iman dalam kehidupan kami
Hatidan pikiran yang benar-benar ingin melakukan pelayanan dengan sepenuh hati, Jadi, melayani Tuhan buka cuma bisa dengan menjadi full timer di gereja yang kerjaannya khotbah atau bernyanyi di mimbar, tetapi menjadi profesional di berbagai bidang itu juga merupakan pelayanan. Profesi arsitek, penulis, bisnisman, pegawai negeri, penjahit
Marilahbekerja dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab. Kasih karunia Tuhan akan terpancar lewat setiap gerakgerik, tutur kata dan tingkah laku kita ketika sedang melayani. Melayani dengan penuh rasa hormat tanpa pandang bulu, sama seperti kita sedang melayani Tuhan. Apa pun bentuk pekerjaan kita, bekerjalah dengan rela, penuh pengabdian
Hathihati anak hamba TUHAN dan anak dari keturunan orang Kristen! Sebab banyak kali tidak bisa membedakan." Tetapi tidak begitu seterusnya, sebab jalannya memang jalan salib. Dalam perjalanan kita mengikut TUHAN--kita sudah melayani TUHAN, menjadi gembala dan lain-lain--, kita mau dimatikan di tengah jalan. Menyerah sepenuh pada TUHAN
. Ayat bacaan Filipi 214-15 =========================== “Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,” Rasanya semua anak Tuhan setuju kalau dalam hidup ini kita butuh campur tangan Tuhan. Ada kalanya beban hidup dan permasalahan itu datang sedemikian rumitnya, sehingga kemampuan manusia yang sangat terbatas ini rasanya tidak sanggup mengatasi hal tersebut sendirian. Soal Tuhan bersedia membantu anda, itu tidak perlu disangsikan. Tuhan selalu ada, dan selalu punya waktu untuk anak2Nya yang datang kepadanya. Apakah itu minta tolong, apakah itu curhat, menumpahkan unek2, atau sekedar bersyukur dan ingin tinggal dalam hadiratNya, Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk itu. Pertanyaannya sekarang, apa yang bisa kita buat untukNya? lihat, seringkali dengan alasan terlalu sibuk, kecapaian, kurang enak badan, bahkan “lagi gak mood”, dengan sangat mudah kita jadikan alasan untuk melewatkan saat2 teduh atau berbuat sesuatu untuk Tuhan. Apakah hal seperti ini hanya terjadi dikalangan jemaat biasa? Tidak.. para hamba2 Tuhan pun bisa dihinggapi alasan2 diatas. Ada banyak orang yang mengaku kudus, takut Tuhan, alim, tapi menetapkan batas2 dalam melayani Tuhan. “kan saya baru kemarin pelayanan, masa hari ini harus lagi?” , atau, giliran lo dong, kan gue udah dua kali..” Melayani dengan Sepenuh Hati Hari2 ini saya merasa sangat lelah. Kesibukan tiba2 menumpuk dari berbagai pekerjaan, semua menuntut keseriusan tinggi dan hasil terbaik dari apa yang saya mampu lakukan. Bahkan saat inipun pekerjaan saya belum selesai,dan pagi hari saya sudah harus berangkat lagi. Dari sisi manusiawi, saya ingin istirahat. tidur. lepas dari segala hal2 yang membebani kondisi fisik dan pikiran. Tapi saya tahu, bahwa melayani Tuhan merupakan kewajiban saya juga. Ya, membuat renungan2 sehari2 seperti ini adalah bentuk rasa syukur saya terhadap semua yang diberikan Tuhan dalam hidup saya. Giliran saya untuk membagi berkat, mewartakan kabar gembira bagi siapapun bahwa Tuhan itu nyata, Tuhan itu ada, dan Tuhan membuka pintuNya bagi siapapun, tanpa terkecuali, untuk mengenalNya. Semua kesibukan dan kelelahan saya sangat tidak pantas dijadikan alasan untuk berbantah2, bersungut2, atau merasa terpaksa mengerjakan ini semua. Tuhan harus tetap jadi prioritas utama. Membagi berkat dan menjadi perantara Tuhan dalam menyampaikan isi hatiNya tetap, dan harus selalu tetap jadi prioritas. Mari, hindari menjadi anak Allah yang bengkok hatinya, yang hanya menginginkan berkat, hanya minta Tuhan menolong disaat mereka butuh, tapi tidak mau sungguh2 melakukan hal2 yang bisa menyenangkan hati Bapa. Saya rasa, untuk segala sesuatu yang telah Dia berikan dengan sangat indah, sudah sepantasnya kita berbuat hal2 yang bisa menyenangkanNya. Layanilah Tuhan dengan sepenuh hati dan sungguh2 karena Tuhan tidak pernah setengah2 memberkati kita.
Bilangan 816-19Sebab mereka harus diserahkan dengan sepenuhnya kepada-Ku dari tengah-tengah orang Israel; ganti semua yang terdahulu lahir dari kandungan, yakni semua anak sulung yang ada pada orang Israel, telah Kuambil mereka semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan, adalah kepunyaan-Ku; pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, Aku telah menguduskan semuanya Aku mengambil orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel,dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus." "- Ilustrasi Nabi Musa membawa Bani Israil keluar dari kezaliman Fir'aun NET - Sering terlihat di dalam pelayanan, masih ada pelayan yang belum maksimal untuk melayani Tuhan. Mereka hanya terpaksa, melayani dengan setengah hati dan terjebak pada rutinitas pelayanan, asal so melayani. Motivasi pelayanan hanya sebatas mengejar popularitas, cari nama, prestise, batu loncatan untuk jabatan publik bahkan hanya untuk mengejar keuntungan pribadi. Akibatnya mereka kehilangan sukacita melayani, sebab pelayanan tidak dilakukan dengan sepenuh hati dan ketulusan. Orang Lewi adalah kepunyaan Tuhan. Mereka menggantikan anak sulung Israel yang diserahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Ia mengkuduskan mengkhususkan mereka untuk melayani-Nya. Sebagai pemberian Tuhan, mereka melakukan pekerjaan jabatan dan mengadakan pendamaian bagi orang Israel. Kapasitas dan kompetensi orang Lewi merupakan karunia Tuhan, sebab tidak sembarangan orang dapat mendekati tempat kudus. Bacaan firman saat ini, memotivasi keluarga untuk memberi diri sepenuhnya kepada Tuhan. Jabatan pelayanan merupakan anugerah Tuhan. Apabila kita telah dipilih dan dikhususkan untuk melakukan tugas pelayanan, maka lakukan tugas itu dengan pemberian diri yang seutuhnya. Tidak boleh setengah hati atau terpaksa. Apalagi dengan alasan sekuler. Kerja bagi Tuhan mencakup aspek yang luas dan tidak hanya dibatasi di ruang ibadah saja, melainkan di semua lini kehidupan. Segala aktivitas yang kita lakukan, perbuatlah untuk menyenangkan hati Tuhan. Ketika dipercayakan sebagai Pelsus, kompelka BIPRA, Komisi Kerja atau UPK lakukankanlah untuk kemuliaan nama Tuhan. Semua pekerjaan jabatan sama penting dan berarti. Tidak ada hirarkhi di dalam pelayanan, semua sama di hadapan Tuhan, karena itu lakukanlah jabatan pelayanan ataupun jabatan publik dengan sepenuh hati. Amin. DOA Terima kasih ya Tuhan, sebab Engkau mengkuduskan kami untuk melayani-Mu. Kiranya anugerah Tuhan ini kami terima dengan cita disertai dengan pemberian diri yang seutuhnya. Amin
Renungan Harian Filipi 2 14-15 Melayani Dengan Sepenuh Hati Renungan Harian Filipi 2 14-15. Bagaimana sikap kita ketika melakukan segala sesuatu yang Tuhan perintahkan? ay 14 Apa yang seharusnya membedakan kita dengan “angkatan yang bengkok” zaman ini? ay 15 Melayani Dengan Sepenuh Hati Rasanya semua anak Tuhan setuju kalau dalam hidup ini kita butuh campur tangan Tuhan. Ada kalanya beban hidup dan permasalahan itu datang sedemikian rumitnya, sehingga kemampuan manusia yang sangat terbatas ini rasanya tidak sanggup mengatasi hal tersebut sendirian. Soal Tuhan bersedia membantu kita, itu tidak perlu disangsikan. Tuhan selalu ada, dan selalu punya waktu untuk anak-anak-Nya. Apakah itu minta tolong , apakah itu curhat, menumpahkan unek-unek, atau sekedar bersyukur dan ingin tinggal dalam hadiratNya, Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk itu., kurang enak badan, bahkan “lagi gak mood”, dengan sangat mudah kita jadikan alasan untuk melewatkan saat-saat teduh atau berbuat sesuatu untuk Tuhan, Ada banyak orang yang mengaku kudus, takut Tuhan, alim, tapi menetapkan batas-batas dalam melayani Tuhan. “kan saya baru kemarin pelayanan, masa hari ini harus lagi?”, atau, giliran lo dong, kan gue udah dua kali.” Tuhan itu ada, dan Tuhan membuka pintuNya bagi siapapun, tanpa terkecuali, untuk mengenalNya. Semua kesibukan dan kelelahan kita sangat tidak pantas dijadikan alasan untuk berbantah-bantah, bersungut-sungut, atau merasa terpaksa melayani Dia. Tuhan harus tetap jadi prioritas utama hidup kita. Untuk segala sesuatu yang telah Dia berikan dengan sangat indah, sudah sepantasnya kita berbuat hal-hal yang bisa menyenangkanNya. Layanilah Tuhan dengan sepenuh hati dan sungguh2 karena Tuhan tidak pernah setengah2 memberkati kita. Periksalah, apakah Anda sering mengeluh atau bersungut-sungut ketika diminta melayani Tuhan? Dalam hal apa Anda harus bertobat? Bagaimana Anda mempraktekkan kebenaran ini dalam hidup Anda?
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Baru 10 tahun saya berkecimpung dalam dunia pelatihan pelayanan, dan sering saya melihat beberapa perusahaan menuliskan " Melayani dengan hati " atau " Melayani sepenuh hati" sebagai Slogan perusahaannya, apakah maksud kalimat tersebut telah dipikirkan dan dihayati ulang ? apakah mudah dipahami artinya oleh para karyawan? atau mungkin karena terlalu seringnya diucapkan sehingga, kalimat ini menjadi biasa dan jarang dipikirkan kembali. Saya adalah termasuk trainer yang kurang setuju dengan penggunaaan ungkapan kalimat Indah tersebut dalam setiap training, atau dijadikan sebagai slogan perusahaan, kalau benar slogan " Melayani dengan hati" yang ingin dihantarkan kepada segenap konsumen, maka terlebih dahulu kita harus memahami Hati itu apa dan untuk apa ? dan akan panjang penjabarannya mungkin akan berkenaan dengan Agama, Spiritualisme dan Filsafat dan yang paling penting harus siap dibayar " Sesuka hati" ha ha ha is joking . . . Sampai hari ini, saya masih bingung dengan kata kata indah bersayap tersebut, sebagaimana syair syair gubahan pujangga, yang enak di baca namun sulit untuk diterapkan. Saya lebih memilih menggunakan kalimat " Melayani dengan Integritas diri dan Sistim pelayanan perusahaan yang terpadu" Ini aja udah sulit, apalagi itu . . . . , nah . . . . di Sistim pelayanan dan Integritas diri inilah terletak standar, proses pelayanan dan pencapaian yang terukur. Lalu apakah standar, proses pelayanan dan pencapaian yang terukur dari Hati?, bisa jadi banyak orang yang sulit mendefinisikan kata "Hati", dan banyak juga yang salah menafsirkan hati sebagai perasaan, padahal hati dan perasaan adalah dua hal yang berbeda, belum lagi dengan kata "Rasa hati " alamak jan . . lebih pusing lagilah awak . . . . . Bagi saya, Hati hanyalah untuk Tuhan saja, hasil kedekatan kita dengan Tuhan akan tercermin dari prilaku keseharian terhadap sesama dan ini adalah tanggung jawab iman kita kepada Tuhan yang sifatnya personal dan rahasia. Namun, didalam dunia profesional hal ini agak sulit dilakukan, karena pelayanan dalam dunia kerja akan berhubungan erat dengan kebijakan perusahaan, kelayakan penghasilan pekerja, kondisi perusahaan, pembinaan standar pelayanan dan lain lain, dan yang paling utama adalah Uang. Saya simpan dulu kalimat "Bekerja untuk Ibadah", karena hal itu akan menimbulkan banyak polemik dan perdebatan, karena hal ini pun harus dikaji lebih mendalam lagi, walau saya sebagai seorang muslim sangat setuju dengan hal ini dan masih tetap belajar untuk memahami hal ini, namun untuk diri saya sendiri saja lohhh . . . Namun, didalam dunia profesional kerja, saya harus jujur untuk mengungkapkan fakta bahwa selama ini kebanyakan orang bekerja untuk Uang, dan kalau uang yang didapatkannya masih belum dapat membayar tagihan dan kebutuhan hidup setiap bulannya - minimal, maka akan sangat berpengaruh terhadap hasil pelayanan dalam dunia kerjanya. Jadi kesimpulannya, kalimat "Melayani dalam hati" akan lebih cocok bila menjadi slogan dan ungkapan pribadi saja, sesuai sejauh mana setiap pribadi mengartikan dan memaknainya, tidak cocok dijadikan sebagai slogan perusahaan, karena kwalitas pelayanan sebuah perusahaan sangatlah berhubungan dengan beberapa hal yang saya sebutkan diatas, dan jangan pula kalimat tersebut dipakai oleh seorang pimpinan perusahaan untuk memaksakan pekerjanya bekerja sesuai dengan standar dengan pembayaran dibawah standar, kalau sudah begitu, siapa yang tak punya hati sesungguhnya dan siapa yang harus bekerja dan melayani dengan hati ? "Melayani dengan Integritas diri dan Sistim pelayanan terpadu yang memenuhi standarisasi pelayanan usaha yang prima, Berfikir realistis dan bekerja profesional tanpa syair syair indah bersayap mengangkasa yang sulit dipahami dan diterapkan." - Think service SS Lihat Kebijakan Selengkapnya
Worship Audio Soundcloud Download via google Drive ReKA Video Berlangganan ReKA Video melalui Bacaan Alkitab Setahun Klik gambar diatas untuk membaca dan mendengarkan pembacaan Alkitab Setahun untuk hari ini. BACAAN HARI INI 2 Korintus 41-10 RHEMA HARI INI 2 Korintus 41 ALLAH sendirilah yang dalam kemurahan-Nya telah memberikan kepada kami pekerjaan yang mulia ini yaitu mengabarkan Berita Kesukaan kepada semua orang. Karena itu, kami tidak pernah berputus asa. FAYH Kian hari, dunia mengajarkan kepada kita untuk mengejar kekayaan dan nama besar. Seminar-seminar keuangan yang menjanjikan cara cepat menjadi kaya sangat laris diminati orang. Tidak sedikit yang rela merogoh kantong dalam-dalam untuk mendapatkan satu kursi dalam seminar-seminar tersebut. Hal ini karena orang-orang percaya, kekayaan dapat menjamin kehidupan dan masa depan. Belum lagi rasa hormat yang dipetik dari orang lain. Namun, di dunia ini, masih ada kelompok-kelompok orang yang memiliki pola pikir yang berbeda 180⁰. Misalnya para Abdi Dalem Keraton Yogyakarta. Mereka menunjukkan kepada dunia bahwa hidup tidak selalu tentang harta dan hormat. Bisa dibilang, menjadi seorang abdi adalah pekerjaan sukarela. Bagaimana tidak? Sebelum resmi menjadi Abdi Dalem, mereka harus menjalankan seleksi sulit dalam magang selama dua tahun tanpa dibayar. Setelah itu pun, sebagian dari mereka hanya mendapatkan honor sebesar per bulan selama bertahun-tahun. Jumlah yang jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Sebagai abdi, mereka pun harus senantiasa merendahkan hati dan tidak menonjolkan diri, serta meleburkan diri dalam tugas-tugas mereka. Meski demikian, mereka bersyukur bisa bekerja untuk dan dekat Sultan. Bagi mereka, itulah kehormatan mereka. Bila melayani seorang sultan di dunia yang kekuasaannya terbatas adalah sebuah kehormatan, tidakkah melayani Raja di atas segala raja merupakan kehormatan yang jauh lebih besar lagi? Ya, bisa melayani Tuhan kita bukanlah beban. Sesungguhnya, bisa dipilih dan dipercayakan suatu pekerjaan oleh Tuhan adalah suatu mujizat tersendiri. Hari-hari ini, Tuhan mencari banyak pekerja di ladang jiwa-jiwa milik-Nya. Dengarkanlah panggilan-Nya dan mulailah melangkah untuk melayani-Nya. Saat Tuhan melihat hati kita yang sungguh-sungguh terhadap-Nya, Dia pun akan mengurapi kita dengan urapan untuk berkuasa, sehingga kita bisa bangkit menjadi pahlawan Allah yang melakukan perkara-perkara besar bagi-Nya. RENUNGAN Melayani Tuhan adalah KEHORMATAN BESAR; bangkit menjadi PAHLAWAN ALLAH, maka Dia akan MEMPERCAYAKAN urapan untuk berkuasa. APLIKASI 1. Apakah artinya melayani Tuhan bagi Anda? 2. Mengapa melayani Tuhan adalah kehormatan besar? 3. Bagaimana Anda bisa mulai melayani Tuhan atau melayani-Nya dengan lebih sungguh lagi? DOA UNTUK HARI INI “Bapa yang baik, terima kasih karena Engkau telah memilih kami untuk melakukan suatu tugas bagi-Mu. Kami mau melangkah untuk melayani-Mu lebih lagi. Biarlah kami bisa bangkit menjadi pahlawan-Mu yang Kau urapi secara luar biasa, sehingga Engkau bisa melakukan perkara-perkara ajaib melalui kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus. Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA Renungan Keluarga Allah yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi. Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan. Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita. Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan. Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa. Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.
melayani tuhan dengan sepenuh hati